BEI Pelototi Pergerakan Saham BESS, CRAB dan BSWD, Ternyata Ini Alasannya
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyoroti pergerakan saham tiga emiten, yakni PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS), dan PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD). Ketiganya masuk dalam daftar unusual market activity(UMA) karena menunjukkan pola transaksi yang dinilai di luar kebiasaan.
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) yang di luar kebiasaan (unusual market activity)," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.
Saham CRAB tercatat naik tipis 0,82% ke level Rp246 pada Rabu (21/5), namun dalam seminggu melemah -1,60% dan dalam sebulan terkoreksi -4,65%.
Baca Juga: BEI Cabut Suspensi Tiga Saham Emiten, Salah Satunya Langsung Melejit 34%
Sementara itu, saham BESS justru melonjak signifikan. “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA),” tambah Yulianto.
Pada perdagangan kemarin, saham BESS ditutup menguat 2,39% ke level Rp1.500, naik 7,14% dalam seminggu dan melonjak 81,82% dalam sebulan.
Berbeda lagi dengan saham BSWD yang justru mengalami tekanan. “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” jelasnya.
Saham BSWD ditutup melemah -3,24% ke posisi Rp1.495, dengan penurunan mingguan sebesar -21,32% dan penurunan bulanan mencapai -23,14%.
Baca Juga: Lindungi Investor, BEI Suspensi Saham LFLO dan BBSS Imbas Harga Melonjak Tajam
Meski ketiganya tercatat mengalami UMA, Yulianto menegaskan, “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.”
Saat ini, BEI sedang mencermati lebih lanjut pola transaksi saham-saham tersebut. Sehubungan dengan itu, para investor diimbau untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan beberapa langkah penting di antaranya memantau respons perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi dari Bursa.
Investor juga diminta mencermati kondisi fundamental dan keterbukaan informasi perusahaan, meninjau ulang rencana aksi korporasi yang belum disahkan melalui RUPS, hingga mempertimbangkan risiko serta potensi yang mungkin muncul sebelum mengambil keputusan investasi.
下一篇:Ambulance Antre Mengular di RS Darurat Wisma Atlet, Banyak yang Cari Ruang Perawatan
相关文章:
- 伦敦国王学院排名如何?
- Puji Jokowi di Hadapan Menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo: Bukan Karena Ada Gibran di Sebelah Saya
- Istana: Pemerintah Kaji Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Masukkan Anak Bermasalah ke Barak Militer
- 5 Minuman Pembersih Ginjal, Ampuh Buang Racun yang Mengendap
- 珠宝设计专业就业前景如何?
- Koki Australia Pecahkan Rekor Maraton Masak Terlama Selama 140 Jam
- Sering Dilakukan Sehari
- Kemnaker Tegaskan Pekerjaan Layak adalah Hak Asasi Manusia
- Perluas Kerjasama dengan Indonesia, Kadin Ungkap Peluang Investasi dari Turki
- 5 Minuman Pembersih Ginjal, Ampuh Buang Racun yang Mengendap
相关推荐:
- 墨尔本建筑专业本科留学申请条件
- Kadin Apresiasi Kapolda Banten Terkait Penegakan Hukum Premanisme dalam Dunia Usaha
- Kemendiktisaintek dan Kemenkes Bentuk Komite Cegah Kekerasan PPDS, Ini 6 Tugasnya
- Segera Menuju Swiss, Inilah Sejumlah Topik Utama Negosiasi Dagang China
- Junjung Tinggi Keselamatan, KAI Dukung Penuh Proses Penyelidikan Insiden Magetan
- Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia
- Jepang Ajarkan Etika kepada Turis Asing Lewat Poster Anime Terkenal
- Prabowo Berapi
- Kewenangan KPK Dimutilasi, Siap
- Bernilai USD 600 Juta, Bahlil Sebut Forel dan Terubuk Proyek Migas Asli Indonesia
- Vaksin TBC Jadi Program Nasional, Direncanakan Gratis
- Fenomena Siswa Garap PR Pakai AI, Begini Tanggapan Kemenko PMK
- Mantan Pendamping AHY Dinyatakan Positif Covid
- FOTO: Serunya Jalan
- Pablo Sandang Dua Gelar Tersangka, Polisi: Mau 2,3,4 Gak Masalah
- RI Impor Energi USD 40 Miliar Per Tahun, Kok Bisa? Ini Kata Bahlil
- Ambulance Antre Mengular di RS Darurat Wisma Atlet, Banyak yang Cari Ruang Perawatan
- Jakarta PSBB Total: Restoran Boleh Buka, tapi Cuma 'Take Away'
- Bantah Ada Api dan Suara Ledakan, Presdir BYD Yakinkan itu Hanya Asap
- Polisi Stop Kasus Politik Uang Caleg Gerindra karena. . .