Turis Minta Maaf Usai Coret
Jalan-jalannya yang terawat sempurna dan rumah-rumah tua yang masih berdiri di Pompeii memberikan kesempatan unik bagi kita untuk melihat bagaimana orang hidup hampir 2.000 tahun yang lalu.
Itu yang membuat kunjungan ke kota kuno Pompeii, Naples, Italia, terasa spesial dan memberikan kenangan seumur hidup. Kota Pompeii membeku dalam waktu ketika tertutupi letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Namun, kenangan itu tidak cukup bagi seorang turis Inggris, yang tertangkap basah mengukir inisial dirinya dan keluarganya di salah satu rumah berusia 2.000 tahun di kota kuno itu pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto-foto kerusakan itu menunjukkan huruf-huruf yang digoreskan di dinding samping pintu masuk itu, merusak fresko merah berusia tua.
Huruf "JW LMW MW" yang diukir tinggi di dinding dan "MYLAW 07/08/24" di bagian bawah terlihat jelas. Staf di lokasi tersebut memperhatikan coretan tersebut dan menelepon polisi.
Menurut kantor berita Italia ANSA, pria tersebut meminta maaf, dengan mengatakan bahwa ia telah menulis inisial dirinya dan kedua putrinya untuk meninggalkan tanda kunjungan mereka ke situs tersebut.
Taman arkeologi tersebut menolak berkomentar kepada CNN. Namun pada bulan Juni, ketika seorang turis dari Kazakhstan tertangkap mengukir inisial namanya di Rumah Ceii di kota kuno tersebut, direktur Pompeii Gabriel Zuchtriegel mengatakan bahwa turis tersebut harus membayar biaya pemugaran tembok tersebut.
Kasus tersebut telah dirujuk ke pengadilan setempat di Torre Annuziata sebagai "kerusakan terhadap warisan seni," sebuah dakwaan yang dapat dikenakan denda sebesar 20.000 hingga 60.000 euro dan kemungkinan hukuman penjara hingga lima tahun berkat undang-undang yang diperketat pada bulan Januari 2024.
Undang-undang tersebut mencakup tindakan penghancuran atau perusakan warisan budaya atau lanskap. Dakwaan yang lebih ringan untuk merusak situs warisan dapat mengenakan denda antara 10.000 hingga 40.000 euro.
Situs yang luas ini sering menjadi korban wisatawan yang berperilaku buruk, yang telah mengukir inisial mereka dan mencuri barang-barang sejak penggalian dimulai pada tahun 1700-an. Pada tahun 2022, seorang turis Australia bahkan mengendarai sepeda motor di sekitar situs kuno tersebut.
(wiw)相关推荐
- Wapres Ma'ruf: Kompolnas Harus Diperkuat Perannya, Bukan Dibubarkan
- Budaya K3 Jadi Kunci Indonesia Emas 2045: Menaker Ingatkan Pentingnya Keselamatan Kerja
- Pengacara Pelaku Pelecehan Layangkan Somasi, SMK Waskito Serahkan Proses Hukum ke Polisi
- Jangan Telat! Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Momen Jumat Berkah
- Kisah Turis Tertipu Pemandangan Pantai Jendela Hotel, Ternyata Poster
- Cuan Sambil Rebahan! Segera Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini
- Asik! Harga BBM Pertamax RON 92 Turun di SPBU se
- Lebih dari Sekadar Jualan: Kisah Pusat Perlengkapan Ibadah Rangkul Jamaah dengan Sentuhan Humanis