Alokasikan Rp500 M, Riady Foundation Transformasi 10 Juta Siswa Lewat Fondasi AI
Hari ini, Riady Foundation secara resmi mencanangkan inisiatif nasional “STEM Indonesia Cerdas”, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi Sainstek, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta lebih dari 500 satuan pendidikan perintis di seluruh Indonesia. Program ini diluncurkan dengan dukungan pendanaan sebesar Rp500 miliar, dan mulai diimplementasikan pada kuartal ketiga tahun 2025.
Melalui inisiatif ini, Riady Foundation menargetkan untuk memberikan fondasi kecakapan AI dan STEM kepada 10 juta siswa Indonesia.
Program ini akan menyediakan modul ajar yang inklusif, pelatihan guru, platform pembelajaran digital, serta sistem pemantauan dan evaluasi yang menyeluruh untuk mendukung transformasi pendidikan yang setara dan berkelanjutan.
Inisiatif ini akan mencakup target untuk mentransformasi sistem pendidikan bagi 10 juta siswa di seluruh Indonesia. Pada tahap awal, inisiatif ini akan melibatkan lebih dari 500 satuan pendidikan, meliputi sekolah negeri, swasta, madrasah, dan pesantren.
Perangkat yang dikedepankan dalam inisiatif ini berbasis kurikulum AI-STEM modular, platform digital akses terbuka, panduan guru, dan sistem pemantauan berbasis data—dengan dukungan struktur pelatihan, evaluasi dampak, dan tata kelolakolaboratif lintas sektor.
Dr. Stephanie Riady, inisiator Gerakan STEM Indonesia Cerdas dan Direktur Eksekutif Riady Foundation menyatakan:
“STEM Indonesia Cerdas adalah gerakan kolaboratif yang hadiruntuk menjawab tantangan nyata: kesenjangan akses, kualitas, dan sumber daya dalam pendidikan STEM di Indonesia—terutama di daerah tertinggal dan pada madrasah yang selama ini belum banyak tersentuh. Kami ingin mengubah cara pandang terhadap sainstek dan matematika.
Dr. Stephanie juga mengatakan bahwa sains tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya—semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan bagi semua anak Indonesia.
“Hari ini kita memulai langkah awal yang penting—bukan sekadar seremoni, tetapi titik tolak dari sebuah gerakan bersama. Kita sedang membangun jejaring nasional pembelajar, karena sains tumbuh dari percakapan lintas disiplin dan eksperimen bersama,” tambahnya.
Ke depan menurutnya, komitmen senilai Rp500 miliar ini akan diarahkan untuk membangun infrastruktur pembelajaran AI-STEM yang mencakup penguatan kapasitas pengajar, teknologi pembelajaran, serta sistem tata kelola dan evaluasi yang dapat direplikasi secara nasional.
Dr. Mochtar Riady, Pendiri Riady Foundation, yang kini memasuki usia 97 tahun dalam uraiannya mengatakan, “Ini adalah panggilan bagi bangsa. Sepanjang hidup saya, saya telah terus berusaha bekerja dan mengabdi untuk Indonesia. Inisiatif ini mungkin menjadi dedikasi terakhir saya bagi bangsa yang saya cintai.
Dr. Mochtar juga mengingatkan bahwa pendidikan adalah warisan terbaik yang bisa kita tinggalkan untuk generasi penerus.
“Saya mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk berperan aktif. Anam-anak kita tidak hanya butuh mimpi, mereka butuh bekal untuk mewujudkannya,” jelas Dr. Mochtar.
Dr. Mochtar Riady menekankan bahwa inisiatif ini merupakan salah satu upaya penting untuk menjawab tantangan global dan membangun solusi nasional. Apalagi perubahan global yang didorong oleh kecerdasan buatan dan transformasi digital menuntut kesiapan generasi muda. Tanpa inovasi dalam pendidikan, Indonesia berisiko tertinggal dalam kompetisi global.
Hadir memberi sambutannya, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed., Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI mengapresiasi gerakan ini.
“IInisiatif ini menjadi bagian penting dari prioritas nasional. Indonesia Cerdas mendukung visi pertumbuhan ekonomi 8% dan pembangunan SDM yang mandiri.”
Selanjutnya juga hadir Prof. Dr. Yudi Darma, Guru Besar Fisika di Institut Teknologi Bandung sekaligus Direktur Diseminasi Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Ia mengatakan, “Langkah Riady Foundation melalui inisiatif STEM Indonesia Cerdas adalah contoh nyata keberanian untuk melakukan lompatan strategis dalam membangun ekosistem pendidikan sains dan teknologi yang berkelanjutan,” ujar Prof. Dr. Yudi Darma.
Menurutnya hal ini bukan hanya karena skala dan pendanaannya, tetapi karena pendekatan kolaboratif yang mendekatkan inovasi teknologi pada kebutuhan riil masyarakat. Ini adalah model yang sangat relevan bagi negara berkembang dengan potensi besar seperti Indonesia.
Dengan anggaran operasional tahunan lebih dari Rp2 triliun, Riady Foundation terus berkomitmen untuk memajukan pendidikan, kesehatan, pembangunan manusia daerah terpencil.
“STEM Indonesia Cerdas” menjadi warisan strategis yayasan bagi Indonesia yang cerdas, adil, dan berdaya saing global.
下一篇:ICW Klaim Medan Rawan Korupsi
相关文章:
- 9 Tips Aman dan Nyaman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan
- Bepro, Relawan Pengusaha Muda yang Dukung Prabowo Nyapres
- PAN Sebut Arah Politik Partainya Disesuaikan Melalui Erick Thohir
- Cara Alami Mengusir Tikus, Bahan Ini Bisa Bikin Auto Minggat
- Mau Cairkan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Perlu Resign? Bisa Banget, Ikuti Langkah
- Bacaan Doa Nisfu Syaban, Bahasa Arab dan Artinya
- Tersangka TPPO Terus Bertambah, 552 Berhasil Diringkus Polri
- Al Zaytun Akan Ditangani Mabes Polri, Komjen Agus Andrianto: Kami Telah Dapat Arahan Menko Polhukam
- VIDEO: Ketenangan Hati Tak Datang dari Harta, Tapi dari Doa
- Kominfo Blokir 846.047 Situs Judi Online
相关推荐:
- Wajib Coba 6 Cara Hempas Lemak Perut Saat Puasa Tanpa Olahraga
- Ikuti Bitcoin, Ethereum Berpotensi Jadi Minyak Digital
- Waspada, Makanan Mengandung Mikroplastik Berisiko Untuk Kesehatan
- Viral Gua Safarwadi di Tasikmalaya Disebut Menuju Mekkah, Ini Faktanya
- Doa 10 Hari Kedua Ramadan, Waktu Tepat Memohon Ampunan dari Allah
- Rutin Konsumsi Telur Menurunkan Risiko Mati Muda, Bikin Umur Panjang
- Ikuti Bitcoin, Ethereum Berpotensi Jadi Minyak Digital
- Ratusan Ribu Kader Padati Stadion Utama GBK, Partai NasDem Minta Maaf Lalin Jadi Terganggu
- Anies Baswedan Disambut Langsung Cak Imin Saat Datangi Markas PKB
- Kisah Pria Hidup 25 Tahun di Kapal Pesiar, Kehilangan 'Kaki Darat'
- Ini Waktu Terbaik untuk Sahur agar Tak Cepat Lapar
- Soroti Pembangunan Pelindo II, FPPI Minta Sistem Outsourcing Dihapuskan
- Panji Gumilang Gelapkan Dana Pinjaman Yayasan Rp 73 Miliar, Polri: Buat Kepentingan Pribadi
- Bacaan Doa Kamilin yang Dibaca Setelah Salat Tarawih di Bulan Ramadan
- 10 Ciri Ginjal Bermasalah, Sering Tak Disadari
- Tak Cuma Daging, 6 Jenis Sayuran Ini Ternyata Tinggi Zat Besi
- KPK Segel Ruang Kerja Wali Kota Blitar
- Cek Syarat Lengkap dan Jadwal Lowongan CPNS Kemendikbudrisek 2023: 16.102 Tersedia untuk Loker Dosen
- Indonesian Islamic Art Museum, Wisata Religi dengan Augmented Reality
- Bermesraan Suami Istri di Siang Bulan Ramadan, Emang Boleh?