Gantikan Kartu Kredit, Civitai Kini Terima Pembayaran Aset Kripto: Dari Ethereum hingga Shiba Inu!
Raksasa Repositori Model Akal Imitasi (AI) Generatif, Civitai resmi meluncurkan opsi pembayaran menggunakan aset kripto setelah layanan pembayaran menggunakan kartu kreditnya dihentikan karena adanya konten eksplisit dalam platform tersebut.
Kini, Civitai menerima berbagai jenis aset kripto termasuk Litecoin, Ethereum, Solana, Dogecoin, Shiba Inu, USDC, USDT, dan TRON. Namun, Bitcoin tidak disertakan karena tingginya biaya transaksi. Adapun semua pembayaran kripto akan diproses melalui layanan pihak ketiga NowPayments.
Baca Juga: BI Rate Resmi Turun, BNI Manfaatkan Peluang Jaga Likuiditas dan Penyaluran Kredit
“Kami sangat antusias memperkenalkan pembayaran dengan kripto. Ini memberikan cara yang aman dan nyaman untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan,” kata Civitai, dilansir dari Decrypt, Rabu (28/5).
Civitai menekankan bahwa pembayaran menggunakan aset kripto ini dapat dilakukan menggunakan dompet apa pun dan tidak wajib melalui Coinbase. Meski demikian, pihaknya merekomendasikan dompet tersebut untuk kemudahan penggunaan. Pembelian dengan kripto akan dikenakan biaya tetap sebesar US$1.
“Kami menggunakan pemroses pembayaran yang aman untuk menangani transaksi kripto, dan informasi dompet kripto pengguna tidak akan disimpan di server kami,” ujar Civitai.
Baca Juga: Diborong Semler Scientific, Aset Kripto Bitcoin Makin Diminati Institusi
Perubahan ini dilakukan setelah layanan pembayaran melalui kartu kredit dihentikan di 23 Mei 2025. Civitai dinyatakan tak bisa memenuhi standar terkait konten eksplisit.
相关推荐
- Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Tomat Setiap Hari?
- Bermula dari Surat untuk Ibu, Begini Asal
- Kerupuk Berikan Kepuasan Sensorik Tambahan saat Makan
- Tutup Buku
- Viral Kucing Bisa Tos di Kuil Xiyuan China Bikin Ribuan Orang Antre
- FOTO: Sungai Tercemar Tak Halangi Warga India Jalani Ritual
- Diguncang Bom, Halte Kampung Melayu Langsung Ditutup
- Trump Kesampingkan Nasib Pengusaha Tekstil, Ngaku Lebih Ingin Majukan Industri Militernya AS