Anies Baswedan Ibarat Macan Kertas, Hebat Sebatas Kertas
Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan yang akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total menuai pro dan kontra. Salah satu suara kontra disampaikan Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI, Gembong Warsono.
Gembong tak menampik kondisi Ibu Kota saat ini dalam penyebaran corona Covid-19 berada di posisi lampu merah.
"Tapi, langkah terobosan yang diciptakan Pak Anies kalau saya ibaratkan seperti macan kertas. Kenapa saya katakan macan kertas? Karena kebijakan-kebijakan selama ini dalam rangka penanganan Covid-19 baru hebat sebatas kertas. Namun, implementasinya di lapangan nol besar," kata Gembong dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOneyang dikutip pada Jumat (11/9/2020).
Baca Juga: Anies Dihajar Sana-Sini, Si Jurus Kepret Bela Mati-matian
Baca Juga: Gak Masuk Geng Menteri 'Musuh', Erick Mah di Pihak Anies
Gembong mencontohkan implementasi nol besar karena merujuk pelaksanaan PSBB total pertama pada April 2020. Kata dia, PSBB total pertama sampai ketiga itu tak memberikan efek berarti.
"PSBB total pertama yang dilaksanakan satu, dua, tiga itu tak membawa efek yang begitu hebat karena pengawasan di lapangan tak berjalan dengan baik," jelas Wakil Ketua DPD PDIP Jakarta itu.
Pun, ia heran dengan langkah yang selalu dibuat Anies seperti peraturan gubernur atau pergub, maka implementasi di lapangan tak sesuai.
Dia bilang jika memang Anies tetap bersikeras mau PSBB total dilaksanakan, maka mesti ada jaminan penyebaran Covid-19 bisa berkurang. Tapi, jika implementasinya masih sama seperti PSBB sebelumnya dan masa transisi dinilai akan percuma.
"Apakah ada jaminan Pak Anies mampu menurunkan penyebaran Covid-19 dengan PSBB total sepanjang caranya masih sama seperti PSBB pertama. Kalau langkah masih seperti itu, saya punya keyakina itu belum beri dampak yang signifikan," tuturnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:Tak Makan Nasi Putih Bisa Bantu Turunkan BB, Benarkah?
相关文章:
- Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Sakura di Jepang, Pahami Etikanya
- Berbagi di Bulan Ramadan, Front Pemuda Muslim Maluku Bukber Bareng Masyarakat Marjinal
- 'Mengungsi Sementara di Tetangga' Getir Warga Manggarai Atap Rumahnya Roboh Imbas Hujan Deras
- Dilimpahkan ke Kejaksaan, Berkas Ferdinand Hutahaean Lengkap
- Hari Bumi 2025, 8 dari 10 Orang Indonesia Peduli Perubahan Iklim
- Gegara Hal Ini, Rusia Putuskan Denda Apple ₽7,5 Juta
- Polri Cegah Penyebaran Berita Hoax Terkait Pemilu 2024 Sejak Dini
- PPP Ingin Ambang Batas Parlemen Dikembalikan 2,5%, Representasi Suara Rakyat Lebih Besar
- 5 Kebiasaan Pagi Hari Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
- Usai Olah TKP Kasus Anak Kombes Aniaya Calon Akpol di PTIK, Ini yang Dicari
相关推荐:
- Megawati Kecewa Kebijakan Pemerintah Selalu Gonta
- Gibran Ingin Ketemu Capres Cawapres 01 dan 03, Begini Respons PKB
- TKN Fanta Rayakan Kemenangan Prabowo
- Curiga Main Serong, Suami di Tangsel Pukul hingga Banting Istri
- Eks Dirut Sritex Jadi Tersangka Korupsi Kredit Bermasalah Rp3,58 Triliun
- TKN Fanta Rayakan Kemenangan Prabowo
- Waduh! Edy Mulyadi Ternyata Masih Merahasiakan Hal Ini dari Publik
- The Fed: Investor Waspada, Belum Ada Eksodus Investasi di AS
- Emiten Hary Tanoe (KPIG) Mau Private Placement 9,75 Miliar Saham, Dananya Buat Proyek KEK Lido
- Timnas AMIN Sambut Ajakan TPN Ganjar
- Ma'ruf Amin Buka Suara Soal Manuver Menteri ke Jokowi: Silaturahmi atau Sinyal Politik?
- Viral Alur Barang Bawaan ke LN, Ini Daftar Barang yang Dilaporkan
- Tukang Cukur Lukas Enembe Juga Ikut Diperiksa KPK
- 全球城乡规划专业大学排名,这些院校你选哪所?
- 美国大学电影学院申请要求详解
- Imam Nahrawi Tersenyum Getir: Sabar dan Tetap Bahagia, Allah Bersama Kita
- Bareskrim Polri Bongkar Perdagangan Sianida Ilegal di Surabaya dan Pasuruan Beromzet Rp 59 Miliar
- Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, Ekonom Soroti Pentingnya Penyusunan Ulang Strategi Fiskal
- 利莫瑞克艺术与设计学院
- Catat, 3 Cara Mencegah Penularan Flu Singapura saat Mudik Lebaran